click to enable zoom
loading...
We didn't find any results
open map
View Roadmap Satellite Hybrid Terrain My Location Fullscreen Prev Next
Your search results

4 Tips Membuat Acian Dinding Anti Retak Rambut

Posted by admin on 7 November, 2023
0

Mengaplikasikan acian dinding merupakan sebuah proses yang perlu dilakukan setelah plesteran. Aktivitas ini wajib dijalankan demi menutup pori-pori pada plesteran. Acian dinding juga berguna menghaluskan permukaan. Dinding yang sudah diaci, akan menjadi lebih halus dan siap untuk dilakukan proses pengecatan. Salah membuat komposisi, bisa menjadikan dinding Anda mengalami retak halus di kemudian hari.

Kemudian, setelah permukaan menjadi halus, maka siap dilanjutkan dengan proses pengecatan. Di tahap ini, kegiatan pengacian harus dilaksanakan secara tepat, sehingga tembok akan terjaga dari rembesan air saat cuaca hujan. Pengacian dinding sebenarnya merupakan kegiatan yang membutuhkan keahlian dan pengalaman. Dengan mengetahui tahap-tahapnya, Anda juga bisa melakukan pengacian dinding sendiri untuk membantu mengurangi biaya pembangunan.

4 Tips Membuat Acian Dinding Anti Retak Rambut

1. Membuat pasta acian dinding yang benar

Sebelum memulai proses acian, Anda wajib meracik pastanya terlebih dahulu. Jadi Anda perlu mengenal bahan atau material apa saja yang diperlukan. Segera saja  simak tahapannya dalam penjelasan berikut ini.

a. Menyiapkan material

Langkah pertama dalam membuat pasta acian dinding ialah menyiapkan material terlebih dahulu. Yakni semen, ember dan air. Kemudian nantinya akan memerlukan alat berupa roskam untuk mengaplikasikannya. Usahakan untuk memilih bahan-bahan yang berkualitas, dan jika ingin mendapatkan mutu atau kualitas acian yang bagus, sebaiknya lakukan pekerjaan acian setelah plesteran dinding mencapai umur 2-3 hari. Material ini meliputi pasir, batu bata, semen, hingga air yang akan digunakan untuk membangun dinding rumah Anda.

Baca juga : Apa Sih Perbedaan Acian dan Plesteran ?

b. Mencampur Bahan

Setelah menyiapkan alat dan bahan, langkah berikutnya ialah mencampurkannya. Masukkan semen ke dalam emberterlebih dahulu. Lantas tuangkan air sedikit demi sedikit sampai membentuk pasta.

c. Menambahkan Air

Ketika masih tahap awal memasukkan air, pasti semen akan tampak masih padat. Dalam tahap ini, Anda perlu terus menambahkan air sampai membentuk adonan pasta.

Ketika sudah menambahkan cukup air dalam acian dinding, tidak jarang adonan menjadi terlalu encer. Cukup tambahkan semen lagi agar adonannya mengental. Pastikan campuran membentuk pasta dengan tekstur sempurna.

2. Ikuti langkah membuat pasta acian ini

Buatlah adukan acian yang terdiri dari campuran semen dan air. Masukkan bubuk semen ke dalam ember kecil secukupnya.
Tuangkan air sedikit demi sedikit agar bubuk semen berubah bentuk menjadi pasta.

Jika semen masih padat, tambahkan beberapa air untuk mengencerkannya. Sebaliknya, jika terlalu cair, tambahkan beberapa sendok semen lagi untuk mengentalkannya.

Setelah adukan acian semen selesai dibuat, ambilah sejumput adukan tersebut menggunakan roskam, lalu aplikasikan pada dinding berplester.
Caranya, tekan roskam yang sudah diberi adukan aci, kemudian tempelkan dan gosok-gosokkan ke dinding. Sebarkan acian ke sisi area dinding agar
adukan menutupi pori-pori plesteran secara merata. Ulangi langkah tersebut hingga seluruh dinding yang akan diaci tertutupi oleh lapisan aci yang Anda buat.

3. Mengaplikasikan Acian Dinding Tanpa Terburu-buru

Sebelum mulai mengaci dinding, perhatikan beberapa tips ini. Sehingga nantinya akan didapat hasil yang halus, rapi dan tidak ada retak halus. Penyebab utama sering terjadinya retak rambut pada plesteran tembok adalah dikarenakan teknik aplikasi yang tidak sesuai standar pekerjaan yang baik ketika dalam proses konstruksinya.

Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa kualitas material yang kurang bagus dapat menyebabkan retak halus/retak rambut. Seperti konstruksi
penggunaan pasir maupun kualitas air juga sangat mempengaruhi hasilnya.

Baca juga : Menghitung Kebutuhan Semen dan Pasir untuk Plesteran

Namun tidak hanya sampai disitu, terkadang rendahnya konsistensi adukan campuran bahan mengakibatkan acian tembok mudah retak. Kesalahan lain yang sering terjadi adalah karena pekerjaan yang terlalu terburuburu. Tembok beton harus mencapai kondisi settlement sebelum dilanjutkan
pada tahap proses selanjutnya. Hal tersebut dikarenakan tembok yang belum settled cenderung masih mengalami perubahan partikel-partikel yang ada di dalamnya atau biasa disebut juga deformasi.

4. Memperhatikan detil yang harus diperhatikan saat melakukan acian

a. Mengkondisikan Dinding

Sebelum mengaplikasikan acian dinding, Anda wajib mengkondisikan tembok. Pastikan permukaannya dalam keadaan kering dan plesteran yang telah dilakukan dalam beberapa waktu sebelumnya juga sudah mengering. Katakanlah Anda memiliki dinding yang sudah jadi dan sudah diplester, Anda perlu mendiamkan dinding tersebut beberapa hari hingga dinding Anda benar-benar kering dan matang. Apabila pada plesteran terdapat banyak lubang, maka sebelum dilakukan pengacian, lubang-lubang tersebut harus ditutup menggunakan pasta semen.

b. Membasahi Plesteran dengan takaran air yang tepat

Jika sudah memberi jeda plesteran selama beberapa hari, kini Anda perlu membasahi dengan air ketika akan mengaplikasikan acian. Tujuannya agar pasta tidak cepat mengering terserap plesteran. Lalu basahi plesteran yang sudah kering tersebut menggunakan air. Tujuannya agar plesteran yang kering tidak menyerap banyak air dari acian yang ditempel di dinding.

Apabila plesteran menyerap air yang berlebih, maka acian menjadi tidak menempel sempurna dan akan membuatnya mengalami retak-retak ketika
kering. Jika acian terlalu cepat kering, maka hasil acian akan lunak dan permukaan acian akan berdebu.

c. Ketahui kondisi kesiapan plesteran, Anda bisa melihat parameter berikut

Apabila waktu yang dibutuhkan dari selesai penghamparan acian sampai acian dapat dipoles sekitar 20-30 menit, maka kelembapan plesteran cukup. Tetapi apabila kurang dari 20 menit, berarti plesteran terlalu kering. Dan apabila lebih dari 30 menit berarti plesteran terlalu lembab.

d. Mempertimbangkan Waktu

Ketika menerapkan acian dinding, Anda perlu memperhatikan durasi waktu. Sebab jika terlalu lama melakukannya, nanti tembok akan terlalu cepat kering dan berpotensi retak. Durasi waktu yang disarankan ialah 20 sampai 30 menit. Dalam durasi tersebut, Anda wajib selesai mengoleskan acian pada dinding dan segera meratakannya dengan sempurna.

e. Menentukan Ketebalan

Ketebalan acian juga perlu diperhatikan. Umumnya, ketebalan aci dinding yang ideal ialah 1,5mm sampai 3 mm. Apabila kurang dari angka tersebut, maka akan terlalu tipis. Begitu pula jika melebihi angka tersebut maka akan terlalu tebal.

f. Meratakan lapisan tanpa gumpalan dan tanpa celah

Atau bisa juga dilihat dari adonan semen. Pastikan adonan rata sehingga saat pelapisan pun rata. Jangan sampai ada gumpalan semen yang digunakan untuk pelapisan. Jika ada gumpalan, besar risiko dinding akan menghasilkan retakan, lubang, ataupun celah kecil di dindingnya. Dan Jika ini terjadi, risiko dinding rusak dengan cepat sangat tinggi.

Tahap terakhir cara mengaci tembok agar halus tanpa retak adalah dengan mengampelas permukaannya. Penggunaan amplas halus, bisa kamu mulai prosesnya setelah tembok lapisan aciannya sudah mengering dengan sempurna. Bagian terpenting dalam proses ini, kamu hanya perlu menggosokkan amplas halus tersebut pada seluruh permukaan dinding dengan gerakan memutar dan merata. Proses terakhir ini bertujuan agar permukaan acian menjadi halus, rata, dan rapi sehingga lapisan acian yang tipis dapat timbul di atas permukaan yang sudah dikikis oleh amplas.

Nah, dengan mengikuti cara-cara diatas kamu sudah bisa melakukan cara mengaci tembok dengan baik dan benar. Sehingga akan membuat acian dinding anti retak rambut.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Compare Listings

Silahkan klik disini
1
Hallo, silahkan hubungi Kami untuk informasi lebih lanjut