click to enable zoom
loading...
We didn't find any results
open map
View Roadmap Satellite Hybrid Terrain My Location Fullscreen Prev Next
Your search results

Pondasi Bangunan Kokoh di Tanah Bergerak

Posted by admin on 9 November, 2023
0

Mau membangun di area yang cenderung tanahnya bergerak? Sebelum membangun rumah, ada baiknya cek struktur dan keadaan tanah. Jika Anda
membangun di lempengan tanah yang cenderung bergerak, pasti membutuhkan pondasi dan perlakuan khusus. Beberapa hal yang harus dilakukan pengecekan yaitu faktor tanah.

Karena jenis tanah sendiri ada juga yang disebut tanah bergerak. Di artikel ini Anda akan mendapatkan Apakah bisa mendirikan di atas tanah bergerak? Lalu bagaimana caranya mendirikan bangunan diatas tanah yang bergerak? Akan kita bahas di dalam artikel berikut ini.

Pondasi Bangunan Kokoh di Tanah Bergerak

Penyebab dan Ciri-ciri Tanah Bergerak

Sebelum itu, perlu kita ketahui bersama, penyebab pergerakan tanah yang satu ini dikarenakan adanya pergerakan pada lempeng tektonik bumi. Gempa bumi ini dapat mengakibatkan penurunan permukaan tanah dan juga likuifaksi. kira-kira apa saja sih ciri-ciri tanah gerak yang perlu diketahui?

Baca juga : Penyebab dan Solusi Mengatasi Retak Rambut pada Dinding Rumah

Ciri-ciri tanah gerak sangat mudah untuk diidentifikasi, pasti tidak akan kesulitan dalam mendefinisikan apakah tanah yang akan dibangun rumah termasuk tanah gerak atau bukan. Ciri-ciri tanah bergerak lembek adalah saat musim hujan tiba maka tanahnya seolah-olah menyatu. Kemudian, saat kemarau tiba justru tanahnya akan mengalami retak-retak dengan lebar 15cm. Kedalaman retakan tanah bergerak sendiri bisa mencapai 1,50m yang biasanya terjadi pada daerah ekstrim.

Cara Membangun Rumah di Tanah Bergerak

Menjawab pertanyaan sebelumnya, mendirikan di atas tanah yang bergerak sangat bisa dilakukan, untuk bangunan rumah di tanah gerak bisa menggunakan pondasi cakar ayam. Pondasi ini cocok untuk baik untuk rumah satu lantai hingga rumah bertingkat. Umumnya, jarak yang ideal antar pondasi kira-kira 3 – 4 meter, dan ukurannya adalah kisaran 80cm x 80cm x 20cm (tebal). Bisa juga menggunakan ukuran persegi dengan ukuran berkisar 70cm x 90cm x 20cm (tebal).

Kemudian untuk cara membangun rumah di tanah bergerak apabila di kondisi tanah berlumpur, harus memastikan bahwa sebelum dicor, pastikan pondasi di bagian bawahnya harus dipasang cerucuk dulu dengan kedalaman ideal adalah 2 – 5 meter. Pondasi Cerucuk adalah salah satu jenis pondasi yang biasanya diaplikasikan didaerah dengan kondisi tanah yang kurang stabil dimana umumnya dengan jenis tanah lumpur ataupun tanah gambut dengan elevasi muka air yang cukup tingggi.

Baca juga : 4 Tips Membuat Acian Dinding Anti Retak Rambut

Cerucuk dalam defenisinya adalah susunan tiang kayu dengan diameter antara 8 sampai 15 meter yang dimasukkan atau ditancapkan secara vertikal kedalam tanah yang ditujukan untuk memperkuat daya dukung terhadap beban diatasnya. Anda dapat menggunakan kayu gelam, medang, kayu ulin,
betangor, ubah atau dolken dengan jumlah kira-kira 9-16 pertitiknya.

Pada bangunan yang relatif besar dan memiliki tingkat yang tinggi, pondasi akan menggunakan metode bored pile atau tiang pancang.
Perbedaan diantara kedua hal tersebut adalah, bahwa bored pile mengharuskan untuk mengebortanah terlebih dahulu, lalu bisa dipasang pada rangkaian besi dengan begel spiral lalu dimasukkan ke adukan beton dan terakhir dipadatkan.

Perhitungan Banyaknya Tiang Pancang

Untuk tiang pancang pondasi sendiri, diharuskan untuk mencetak tiangnya terlebih dahulu baru dipancangkan. Jika rumah yang akan dibangun memiliki satu atau dua lantai, maka dapat menggunakan besi berdiameter 12 mm, dengan jarak ideal sekitar 10-12 cm. Juga perlu ingat, bahwa selimut beton yang digunakan untuk konstruksi di bawah tanah minimalnya adalah 3 cm.

Berikut perhitungan matematisnya: apabila cor pondasi yang digunakan adalah 80 cm x 80 cm x 20 cm, maka ukuran tekukan besi pada bagian luarnya adalah 74 cm x 74 cm x 14 cm. Perhitungannya, jika lebar 74cm, dan jaraknya 10 cm, maka jumlah besi yang dibutuhkan adalah 74 : 10 = 7,4 (bisa dibulatkan menjadi 8 buah), ditambah lagi di bagian tepi 1 menjadi 9 buah.

Baca juga : Tahapan Acian Dinding Yang Perlu Kamu Ketahui

Dikarenakan 2 arah, maka jumlah besinya dapat dikali 2 sehingga 9×2 = 18 buah. Adapun panjang 1 tekukan besi adalah (2×0,74)+ (2 x0,14) + kait (2x 0,10) = 1.48 + 0,28 + 0,20 = 1.96 meter.

Lalu, jika satu pondasi jumlahnya 18 buah, maka panjang yang dibutuhkan adalah 18 x 1,96 = 35,28 meter. Apabila 1 batang besi dianggap panjang minimal adalah 10,70 meter (termasuk bagian yang terbuang), maka per pondasi memerlukan 35,28 / 10,70 = 3,3 batang.

Untuk perhitungan lebih detil dan perencanaan yang lebih matang untuk bangunan yang ingin dibangun, Sobat Grisa perlu untuk mengkomunikasikan dengan arsitek untuk jenis pondasi yang tepat untuk tanah bergerak. Temukan beberapa portfolio dan tipe bangunan yang dapat tim Sarana Konstruksi lakukan untuk Anda, di Layanan Sarana Konstruksi.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Compare Listings

Silahkan klik disini
1
Hallo, silahkan hubungi Kami untuk informasi lebih lanjut