click to enable zoom
loading...
We didn't find any results
open map
View Roadmap Satellite Hybrid Terrain My Location Fullscreen Prev Next
Your search results

How to Deal With FOMO in Your Life

Posted by admin on 29 July, 2022
0

Apakah Sobat Grisa sering merasa takut ketinggalan berita? Wah, bisa jadi Sobat mengalami FOMO! FOMO atau Fear Of Missing Out adalah sebuah perasaan cemas dan takut yang timbul di dalam diri seseorang akibat ketinggalan sesuatu yang baru, seperti berita, tren, dan hal lainnya. Rasa takut ketinggalan ini mengacu pada perasaan atau persepsi bahwa orang lain bersenang-senang, menjalani kehidupan yang lebih baik, atau mengalami hal-hal yang lebih baik.

Semakin berkembangnya penggunaan media sosial menjadi salah satu penyebab FOMO. Siapa yang tidak menggunakan salah satu dari banyak media sosial, seperti WhatsApp, Instagram, TikTok, Facebook, atau Twitter, maka akan kelihatan ketinggalan zaman. Wajar saja, sejak membuka mata saat bangun pagi, hingga beranjak kembali ke tempat tidur, setiap saat kita nyaris selalu disuguhkan dengan status media sosial yang mengabarkan orang lain atau teman-teman yang mengunggah momen-momen menyenangkan mereka. Postingan Instagram atau TikTok yang gemerlap, seakan-akan menunjukkan bahwa kehidupan orang lain tidak ada cela sama sekali. Dari sinilah, kita sebagai viewer, dapat memicu munculnya perasaan cemas lalu membandingkan kehidupan kita dengan orang lain yang terlihat lebih menyenangkan atau bahagia.

Social Media Acronym FOMO as FEAR OF MISSING OUT. Yellow paint line on the road against asphalt background. Conceptual image

Seperti yang dilansir VeryWell Mind, perasaan FOMO ini dapat terjadi pada semua gender dan umur. Seseorang yang mengalami FOMO memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih rendah karena terus membandingkan hidupnya dengan orang lain. Kemudian timbul pertanyaan apakah kita termasuk yang mengalami perasaan FOMO? Sobat bisa cek gejala-gejala berikut yang mungkin muncul.

1. Selalu mengecek gadget. Kebiasaan memegang gadget seakan sudah tidak bisa dihilangkan. Seseorang yang mengalami FOMO akan selalu mengecek ponsel tepat ketika bangun tidur bahkan sebelum tidur seakan tidak mau ketinggalan berita apapun.

2. Lebih peduli dengan media sosial daripada kehidupan nyata akibat ingin diakui orang lain di dunia maya.

3.  Selalu ingin tahu kehidupan orang lain dan gosip terbaru

4. Mengeluarkan uang melebihi kemampuan dan membeli hal yang sebenarnya tidak penting karena takut ketinggalan zaman

5. Mengatakan “ya” bahkan disaat sedang tidak ingin. Hal ini sering terjadi ketika seseorang tidak ingin ketinggalan apapun sehingga selalu menerima setiap ajakan yang sebenarnya tidak menarik atau tidak perlu.

Jika dibiarkan, FOMO dapat memicu munculnya hal negatif seperti kelelahan, stress, depresi, bahkan masalah tidur. Selain itu dapat memicu munculnya masalah finansial karena seseorang rela mengeluarkan biaya yang besar demi tetap up-to-date dan tidak ketinggalan zaman.  Meskipun begitu, perasaan FOMO ini dapat dikurangi dengan beberapa tips sebagai berikut.

Fokus pada diri sendiri

Setiap orang tidak mungkin terus mengikuti perkembangan setiap saat. Begitu pula dengan bahagia, seseorang tidak mungkin dalam keadaan bahagia setiap saat karena hidup selalu berputar. Kita tidak perlu membandingkan diri dengan orang lain karena setiap orang tidak sama dalam menjalani kehidupannya.

Membatasi penggunaan media sosial dan gadget

Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa salah satu penyebab FOMO dipicu oleh postingan dan update orang lain di media sosial. Karena itu, dengan membatasi diri dalam penggunaan media sosial dapat mengurangi FOMO.

Mencari koneksi nyata

Kita adalah makhluk sosial yang sejatinya membutuhkan orang lain. Oleh karena itu, penting untuk menjalin hubungan sosial dengan orang lain alih-alih hanya melakukannya lewat media sosial. Perasaan FOMO akan perlahan hilang dengan sendirinya ketika kita mengutamakan koneksi nyata.

Hargai diri sendiri

Menyadari bahwa banyak hal-hal baik yang dimiliki atau dilakukan dan selalu bersyukur atasnya, dapat mengurangi rasa iri dan rasa kekurangan pada diri. Cobalah fokus pada apa yang sedang dikerjakan saat ini alih-alih mencari pembuktian dari orang lain. Jadi, jangan menyia-nyiakan hidup dengan merasa tidak pernah cukup. Nikmatilah momen-momen yang menunggu di depan nanti dan berhenti membandingkan hidup kita dengan orang lain karena semua punya jalannya masing-masing.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Compare Listings

Silahkan klik disini
1
Hallo, silahkan hubungi Kami untuk informasi lebih lanjut